Seminari Menengah Wacana Bhakti

29 April 2009

Rumput Lamun



Lamun, Rumput Laut yang Benar-Benar Seperti Rumput.

Bagi kebanyakan orang bila mendengar kata rumput laut, umumnya yang terlintas di benak mereka adalah tumbuhan laut yang dapat diolah menjadi hidangan agar-agar. Hal tersebut memanglah benar karena terdapat jenis rumput laut yang bisa diolah menjadi agar-agar. Tetapi, apakah bentuk asli tumbuhannya memang seperti rumput? Tidak semua orang tahu bentuk aslinya seperti apa. Bahkan banyak orang yang tidak mengetahui bahwa tumbuhan laut yang disebut ‘lamun’, bentuknya benar-benar menyerupai rumput malah tidak dapat diolah menjadi agar-agar. Memang cukup memusingkan, padahal semua ini hanya masalah istilah saja. Pada paparan berikut akan dijelaskan mengenai tumbuhan lamun dan perbedaannya dengan rumput laut lainnya.

Seagrass dan Seaweed
Lamun adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang seluruh proses kehidupannya berlangsung di perairan laut dangkal. Kenampakan luar dari tumbuhan kelompok ini mempunyai kemiripan dengan kerabatnya yang tumbuh di darat yaitu rumput. Lamun mempunyai akar, daun, bunga, dan jaringan-jaringan yang dilapisi lignin sebagai penyalur bahan makanan, air dan gas. Adapun yang membedakannya dengannya dengan tumbuhan darat adalah pada lamun tidak mempunyai stomata (Susetiono, 2004:3).


Lamun (seagrass).
Berbeda dengan lamun ada juga tumbuhan laut lainnya yang disebut rumput laut, yaitu berapa jenis tumbuhan dari kelompok algae merah, hijau dan coklat. Dari kelompok inilah, pada beberapa jenis dapat diolah menjadi bahan agar-agar karena kandungan kimianya. untuk membedakannya dari lamun maka rumput laut dari kelompok algae dalam bahasa Inggis disebut sebagai seaweed, sedangkan lamun disebut sebagai seagrass. Bila diartikan dalam bahasa Indonesia, baik ‘weed’ maupun ‘grass’ diartikan sebagai rumput, jadi tetap saja dua-duanya rumput laut, sehingga sering menimbulkan kerancuan. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, maka akan sedikit dijelaskan mengenai seaweed sehingga terlihat perbedaannya dengan seagraas.
Seaweed adalah tumbuhan yang tidak dapat dibedakan antara bagian akar, batang dan daun. Semua bagian tumbuhannya disebut thallus. Karena bentuknya seperti rumput terutama yang berukuran besar dan hidupnya di laut, maka orang awam terutama kaum usahawan sering menyebutnya rumput laut. Berbeda dengan lamun. Lamun adalah sejenis tumbuhan yang hidup di laut juga, tetapi Lamun dapat dibedakan bagian akar, batang dan daun. (Susanto, 2008). Seaweed terdiri dari beberapa kelompok algae multiseluler: algae merah, hijau dan coklat. Sebagai tambahan, algae hijau biru (Cyanobacteria) yang membentuk rumbai-rumbai juga terkadang dianggap sebagai seaweeds (Anonimous, 2008). Pada umumnya untuk memudahkan pada iastilah bahasa Indonesia, seaweed tetap disebut sebagai rumput laut, sedangkan seagrass disebut lamun.

Beberapa contoh Seaweed
Beberapa jenis seaweed dapat diekstrak untuk mendapatkan agar, diantaranya yaitu dari genus Gelidium, Gracilaria dan Euchema. Selain agar, dapat pula diperoleh ekstrak karaginan dari beberapa species yaitu dari genus Chondrus, Gigartina, Euchema, dan Hypnea. Semoga sedikit gambaran di atas dapat membuka wawasan tentang dua jenis rumput laut yang ada


rumput lamun
Fungsi Lamun
Secara fisik, padang lamun berperan sebagai stabilisator sedimen di dasar perairan dan pelindung pantai dari gempuran ombak dan arus. Dari segi ekologi, padang lamun berfungsi sebagai penghasil bahan organik, habitat berbagai satwa laut, sebagai subtrat bagi banyak biota penempel serta sebagai daerah asuhan bagi larva ikan dan biota lain. ”Banyak jenis ikan karang dan biota lain yang larvanya dibesarkan di padang lamun,”

Selain menyediakan tempat berlindung, padang lamun juga menyediakan makanan bagi larva-larva tersebut. Yang paling menonjol di antara fungsi tersebut adalah perannya sebagai penghasil bahan organik yang mampu menghidupi biota lain seperti ikan duyung dan penyu hijau, satwa langka yang dilindungi undang-undang.

Masyarakat pesisir sudah cukup mengenal lamun secara tradisional. Biasanya mereka menganyamnya menjadi keranjang, dibakar untuk menghasilkan garam dan soda, pengisi kasur, atap rumbai, bahan pelapis, kompos, pengganti benang atau cerutu.
Di dunia, ada lebih dari 50 spesies lamun, sedangkan di Indonesia sendiri ada 12 jenis yang dapat dijumpai dalam skala besar dan menutupi dasar perairan yang luas membentuk padang lamun alias seagrass bed. Jenis tersebut antara lain Cymodocea rotundata, Enhalus acoroides, Halophila spinulosa. Kesemuanya tersebar di sebagian besar pantai dunia engan habitat daerah sungai berkadar garam tinggi, daerah yang selalu mendapat genangan air pada saat air surut, perairan dengan cahaya martahari yang dapat menembus dasar, atau dasar lumpur, pasir dan karang. Tanaman laut ini mudah terancam musnah akibat adanya badai, tsunami, gempa bumi, gunung meletus serta kegiatan manusia seperti bom, limbah industri, pembuangan minyak, limbah air panas, reklamasi dan sejenisnya.